Onadio memacu kuda besinya melewati perkebunan sawit,
perkebunan tebu dan perkebunan lainnya. Dia sedang dalam perjalanan untuk
menemui cintanya, Ratri. Peluru, Granat, Tissue bekas, melesat beterbangan di
mana-mana, tapi Onadio tak mau menghentikan laju motor bututnya. Onadio tak takut
terhadap ancaman maut, karena suasana hatinya sedang kalut.
Sambil memacu kuda besi tuanya, Onadio masih
mengingat-ingat kalimat terakhir yang diucapkan Ratri lewat BBM beberapa hari
yang lalu, gara gara film haji muhidin yang disiarkan di salah satu stasiun tv
swasta.
"Aku mau, mulai hari ini kita temenan aja ya. Aku
merasa, kita itu beda."
Kalimat itu menusuk hati Onadio, hingga susah baginya
untuk bernafas lagi. Seketika, dia ingin sekali meraih kuda besinya dan
bertekat untuk segera menemui Ratri di rumah. Onadio masih berharap, bila
nantinya mereka bertemu dan berbicara empat mata, Ratri masih bisa mengubah
keputusannya.
Satu minggu berlalu, kira-kira pukul 8 malam, Onadio
pun sampai juga di rumah Ratri dengan keadaan penuh debu dan kerikil. Pintu
rumah Ratri tertutup rapat. Sepertinya tidak ada orang di sana. Onadio hanya
bisa termenung dan akhirnya menunggu di depan depan lapangan. Hingga akhirnya muncul
sebuah motor yamaha mio menghampirinya. Seorang wanita turun dari motor
tersebut dan masuk ke dalam Holden, Ratri pun datang menghampiri Onadio
"Ratri?!" Ucap Onadio lirih karena masih
memendam keraguan di hatinya.
Wanita itu menolehkan kepala, dan memarkirkan
pandangannya ke arah Onadio. Beberapa saat wanita itu memandangi Onadio dari
ujung kepala hingga ujung kaki.
"Errr.. Onadio?" Sang pujaan hati Onadio
menjawab.
"Iya! Aku Onadio.. Aku datang untukmu.. Untuk
memperjuangkan cintaku.." Onadio memegang kedua pundak Ratri, lalu mencoba
menarik Ratri ke pelukannya. Tapi Ratri menundukan kepalanya, dan mencoba
mendorong dada Onadio sebagai isyarat bahwa dia tak mau memberikan pelukannya
juga.
"Maaf Onadio.. Cerita kita sudah berakhir.. Sekarang
aku sudah punya pengganti, yang bisa menjadi imamku, yang bisa menjadikan aku
dan anak anaku menjadi muslim yang baik dan benar, yang bisa membawaku ke
surga, dan ke jalan Allah.
Onadio tertegun, dia merasa wanita di depannya itu
bukanlah wanita yang pernah dia cinta. Sifatnya sudah jauh berbeda.
"Oh.. Sekarang aku mengerti.. Bukan kita yang
berbeda. Karena kita pernah bersama dalam jangka waktu lama.. Itu cuma alasan
palsu semata. Yang aku lihat sekarang adalah, yang PERTAMA ADA, sudah
tergantikan oleh yang SELALU ADA. Iya, aku sudah tergantikan oleh dia!"
Amarahnya hampir meledak di kepalanya, namun seketika
api amarah itu padam karena tersiram oleh kesedihan yang kental. Onadio pun membujuk
dan merayu supaya Ratri kembali sadar bahwa Perbedaan yang membuat kita kuat,
perbedaan yang membuat hidup kita menjadi berwarna, perbedaan yang tak pernah
melupakan siapa kita.
Dan akhirnya Ratri pun sadar dengan kesalahannya,
bahwa tak ada yang sempurna di dunia ini, Ratri pun berjanji untuk tidak
mengulangi kesalahan dan kembali ke pangkuan Onadio, dua jari kelingking pun
mereka tautkan kembali tanda suci bahwa tak ada yang bisa mengalahkan kekuatan
CINTA.
TAMAT
Gue nggak ngerti kenapa gue pengin nulis cerita di
atas. Soalnya gue mikir tulisan di atas nggak ada hubungannya ama yang mau gue
bahas hari ini. Maaf kalo cerita di atas terlalu panjang dan bertele-tele. Kalo
kalian nggak suka sama cerita itu, silakan skip bacanya langsung ke paragraf di
bawah ini.
Hari ini gue mau ngebahas beberapa alasan basi yang
masih aja dipake para oknum penjahat cinta buat mengakhiri hubungan mereka.
Yang jelas, alasan-alasan ini udah sering terdengar sejak zaman Si Doel masih
jadi anak sekolahan, sampe dia jadi Wakil Gubernur. Biasanya, orang-orang make
alesan-alesan di bawah ini cuma buat menutupi alasan yang sebenernya nggak mutu
banget. Jadi, misal sebenernya dia udah punya gebetan baru, dia nggak mungkin
bilang "Maaf, kita putus aja ya.. Aku udah punya gebetan baru.." Karena
alasan semacam itu bakal ngasih cap buruk buat oknum itu. Makanya, dia bakal
ngarang alasan lain, biar bisa putus secara terhormat. Nah, karena itu semua
cuma alasan yang mengada-ada, tentunya ada dong arti di belakang itu semua. Apa
aja alasan-alasannya? Cekidot.
Kita Nggak Cocok
Pada dasarnya, manusia itu karakternya beda-beda.
Tuhan terlalu kreatif untuk menciptakan dua manusia dengan sifat yang sama.
Semua hubungan pastinya diawali dengan ketidakcocokan, tapi bagaimana hubungan
itu bisa berjalan? Ya tentunya dengan adanya kemauan untuk memaklumi dan menerima
ketidakcocokan akan sifat pasangan. Itulah fungsi utama dari cinta. Menerima
kekurangan dan kelebihan pasangan apa adanya.
Kalo di awal hubungan saja mereka bisa
mengusahakannya, kenapa belakangan tidak bisa? Kenapa belakangan baru sadar
kalo tidak cocok? Jadi kalo pasangan minta putus dengan alasan "tidak
cocok", itu semacam alasan yang mengada-ada. Alasan yang sebenernya adalah
si dia sudah tidak mau lagi menerima ketidakcocokan itu, mungkin karena dia
udah kehilangan perasaan yang dulu. Mungkin juga karena dia lagi berusaha
mencocok-cocokan diri kepada gebetan yang baru. Intinya mah, yang namanya
cinta, itu bisa menutupi segala kekurangan yang ada. Kalo emang udah nggak
cinta, ya nggak bisa lagi dong memaklumi kekurangan pasangannya.
Aku Nggak Mau Nyakitin Kamu Lagi
Kalo denger kalimat di atas, gue malah ngebayangin
seorang psikopat yang lagi tobat. Oke, alasan ini konyol kalo orang yang
diputusin dengan alasan itu nggak pernah ngerasa disakitin. Alasan itu
mengada-ada kalo orang yang make alasan itu nggak pernah berbuat jahat ke
pasangannya. Alasan ini masuk akal kalo ternyata orang yang make alasan itu
ternyata sudah lama diem-diem selingkuh, atau diem-diem suka ngambilin pulsa
dari hape pacar.
Mau Fokus Belajar
Ratri pernah denger alesan kayak gini dari mantannya
yang dulu. Parahnya, Ratri percaya aja gitu. Akhirnya sadar kalo Ratri kena
tipu. Setelah Ratri liat beberapa hari kemudian dia jalan sama cewek baru. Ya,
ternyata alasan "Mau fokus belajar" dia itu arti sebenernya adalah
"Mau fokus belajar mencintai orang lain..". Pret!!!!!!
Lagian kalo emang mau fokus ke kuliah atau sekolah, bukan putus sama pacar kok jalan keluarnya. Justru sebaiknya didiskusiin dengan pasangan dulu soal rencana itu. Karena pacar yang baik, pastinya akan selalu mendukung pasangannya untuk melakukan hal yang baik juga. Itulah fungsi sebenernya dari pacaran. Mendukung pasangan demi mempersiapkan masa depan.
Lagian kalo emang mau fokus ke kuliah atau sekolah, bukan putus sama pacar kok jalan keluarnya. Justru sebaiknya didiskusiin dengan pasangan dulu soal rencana itu. Karena pacar yang baik, pastinya akan selalu mendukung pasangannya untuk melakukan hal yang baik juga. Itulah fungsi sebenernya dari pacaran. Mendukung pasangan demi mempersiapkan masa depan.
Kamu Udah Berubah
Sebenernya ini nggak jauh beda sama alasan di point
pertama tadi. Di mata gue, orang yang komplen bahwa pasangannya berubah itu
juga bersalah. Sebagai pasangan, harusnya dia tau persis gimana sifat pasangan.
Kalo ada hal sekecil apapun yang berubah dan nggak berkenan dari pasangan,
pasti sejak dini dia bisa merasakan. Nah, kalo gejala semacam itu udah muncul,
kenapa nggak segera ditegur? Kenapa semacam sengaja nunggu perubahan-perubahan
kecil itu menggunung dan membesar sehingga nggak bisa dibalikin lagi? Sengaja
kan..? kan..?! :p
Jalan kita Beda
Ini kita mau pacaran atau mau kemping pake rute jalan segala?,
bukankah semua diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, Namanya aja yang beda,
ajarannya pasti ngajarin kebaikan semua, bersyukur terhadap nafas hari ini,
belajar memahami terhadap kehidupan ini, garis Finisnya sama kok, apa kalian
pernah nanya sama orang mati, kalo Agama A, B dan C setelah mati nanti di beda
bedakan, Surga ini Khusus Agama A, Bidadarinya banyak cantik cantik, Surga ini
Khusus untuk Agama B, Mau apa aja tinggal merem, dan Agama C, surganya disini,
kayaknya nonsense banget! dan dulu Onadio pernah make alesan ini, bukan karena
Onadio selingkuh, tapi dia lagi seneng yang namanya main game online, nongkrong
sama kawan kampus yang baru, ngebolang sama temen temen baru, dan pertama kali
kenal yang namanya komputer (waktu di kota kembang itu)....Dan yang lebih parah
ada dua manusia yang putus dengan alesan itu, tanpa mengetahui bahwa manusia
itu adalah sesama gender wakakakakakaka !
Kamu Terlalu Baik
Gue paling males sebenernya kalo denger alesan sebasi
ini masih ada aja yang make. Kalo gue denger ada orang yang bilang "Kita
bubar ya, kamu tuh terlalu baik buat aku..", gue pengin banget jawab, "Oke
deh.. Kita bubar aja, nggak apa-apa.. Aku cuma bisa doain kamu dapet orang yang
lebih jahat daripada aku. Sesuai keinginanmu. Bye~"
Setiap kali lo patah hati, artinya
jodoh sejati sudah makin mendekati. :), atau
bahkan menyia nyiakan Jodoh Sejati yang udah ada (baca; Kebetulan, petunjuk
atau cobaan)
Kalopun lo pernah dapet alasan basi pas diputusin pasangan, liat sisi positifnya aja deh.. Setidaknya dia udah ngasih alasan. Kenapa? Karena sesakit-sakitnya patah hati karena dikhianati atau diduakan, lebih sakit lagi kalo ditinggalkan tanpa ada satu pun alasan. Gak enak loh, seumur hidup disiksa terus oleh pertanyaan "Kenapa aku ditinggalkan?" "Apa karena aku membosankan?" atau "Apa karena aku suka pipis di celana? (absurd)"
Quotes
"love is to tie our soul, trough the lines of
eternity"
die-
1 comments:
Sekarang jiwa kita udah berbeda aku maunya lurus tapi kamu belok kanan kalo ngga belok kiri ngga akan ketemu karna kita udah beda arah sekarang malah aku yang udah ga mau jalan lagi capekkkkk udahan
Post a Comment