Tuesday, April 29, 2014 | By: Unknown

Perbedaan Itu Indah



“Udah semua perlengkapan yang mau dibawa”? tanya Onadio kepada Ratri, “udah, ayok berangkat”. Hari itu Onadio mengantarkan Ratri ke kampusnya, ya hari itu Ratri akan ke Bali untuk studi banding bersama teman teman kampusnya. Sesaat setelah sampai di kampus, “Ratri, ini bantal pisang untuk menemani kamu di sepanjang perjalanan, karena pasti sakit lehernya perjalanan jauh”, “makasi Onadio, kamu ngerti banget sih, sangunya mana?”, “duh, sangunya do’a aja ya, mudah mudahan kamu have fun dsana, baik baik dan pulang tanpa kurang suatu apapun ya, oleh olehnya jangan lupa”, Ratri pun memeluk Onadio.



2 minggu Onadio ditinggal Ratri, hidupnya merasa hampa, karena Ratri jarang komunikasi dengan Onadio, wajarlah charger hp Cuma satu, Hpnya 3 Bis, colokan listriknya Cuma 2 lobang heheheheh.....dan tibalah saat yang dinanti Onadio, Ratri pun kembali ke rumah. “Onadio, ini aku beliin kain untuk sembahyang, sama baju Joger, bagus khan?”, Onadio pun tersenyum senang, “makasi Ratri, Aku seneng banget, bagus banget”.

Pada ngerasa ga sih klo sebenernya Perbedaan itu Indah?, emang yang bikin beda siapa? Kita? Mereka? Manusia? Bukaan, tetapi Tuhan dengan maha segalanya menciptakan perbedaan. Gw pikir justru aneh klo ga ada perbedaan, dan beda itu kodrat, udah hukum alam, ada hitam putih, siang malam, perempuan laki laki, bisa di bayangin kalo semuanya sama, hitam smua, di dunia ini Cuma ada wanita aja atau laki laki aja, matahari terus bersinar tanpa mau berganti malam, gosong kan? Coba sih liat pelangi, merah kuning ijo, mereka berbeda warnanya, tapi tampak indah kan? Sama kayak kisah Onadio dan Ratri diatas !

Yang gw ga abis fikir, banyak orang yang egois ga bisa menerima perbedaan. Bahkan dalam dasar negara kita UUD 1945, udah dijelasin manusia berhak untuk memeluk agama sesuai dengan keyakinannya. Tetapi ada seseorang, dan sekelompok orang, menginginkan semua itu sama, bagi yang ga sama itu dianggap kafir, musyrik,  dan membunuh orang kafir itu dihalalkan, yapp malah jadi jihad bahkan terorisme, apakah mereka lupa, syarat untuk masuk SURGA itu apa? Bukankah amal dan kebaikan semasa hidupnya? Apakah dalam Agama diajarkan untuk membunuh?

Dan apakah orang orang yang jidatnya item, yang punya embel embel haji, dan titelnya kyai itu bener bener menjalankan Agamanya dengan benar? Masih ingat kasus AA Gym? Berkhianat sama istrinya! Ada juga Mentri Agama lagi ML sama Maria Eva, ada juga kasus korupsi kitab suci, bahkan ada tuh Kyai yang nikah sama daun muda, jangan lupain jg yang lagi anget Ustad Guntur Bumi dengan kasusnya....aahh mereka Cuma Oknum, heii... itu realita open your eyes and open your mind please, mereka mereka itu orang yang sangat paham Agama, tetapi kenapa tidak bermoral? Boleh dong gw simpulin, sedalam apapun kamu menggali agamamu, setaat apapun agamamu, tetapi kelakuanmu sangat ga bermoral bertentangan dengan yang tercantum dalam kitab sucimu, coba kita selami lagi, ayat ayat yang tercantum dalam Agama kita, kita pahami baik baik, jangan sekedar dibaca dan pamer “gw udah khatam” !

Hal itu juga ga menutup kemungkinan terjadi sama Pendeta, Pemangku ataupun agama lainnya, karena kembali lagi ke akhlak manusia tersebut. Dan Agama pun bukan tolak ukur bahwa orang tersebut beriman, gw malah standing applouse buat orang orang Atheis, yang ga beragama, kenapa? Mereka memang ga punya Agama, tetapi mereka punya cara tersendiri untuk berterimakasih kepada hidup ini, memandang sesama manusia itu adalah saudaranya karena sama sama ciptaanNya, mereka punya kode kode tersendiri yang menjadi panutan bagi kelompok Atheis tersebut.


Kita semua ciptaan Tuhan, Setan pun ciptaan Tuhan, Kita lihat sekarang bedanya dengan setan. Kalau setan, perbuatan dosanya dengan manusia yang berbuat dosa itu sama dosanya. Tetapi bedanya setan berbuat dosa secara rohani, bukan didalam keberadaan secara jasmani, sebab setan memang tidak diberi jasmani, mahluk roh. Tetapi manusia berbuat dosa didalam keberadaannya sebagai mahlkuk rohani yang berjasmani. Manusia jatuh dalam dosa, memang dibujuk oleh setan, tetapi manusia dirinya sendiri memang mau berdosa. Jadi jatuhnya manusia itu atas kemauan dirinya sendiri. Faktor pencetusnya untuk perangsangnya memang setan, tetapi keputusan finalnya adalah dari dirinya sendiri. Sejak manusia sudah jatuh dalam dosa, didalam diri manusia itu sendiri sudah ada godaan-godaan, tidak usah digoda oleh setan. Bila orang yang sudah berdosa dan terus menerus melakukan dosa, dia mematikan hati nuraninya sendiri, sehingga tingkat kerusakannya semakin tinggi, lama-kelamaan tingkat kepekatan rusaknya seperti setan.

Gw lagi seneng baca bukunya Nurcholis Madjid, judulnya Islam dan Hak Azazi Manusia dalam pandangan Nurcholis Madjid, dan kesimpulannya lo semua, orang orang yang selalu mengatas namakan Agama HARUS baca buku itu !!! dan salah satu quotes yang gw suka :
“Syahadatain (2 Kalimat Syahadat), bukan teks (qath’iy), dan hanya merupakan hasil pemahaman manusia (ulama) TIDAK dengan sendirinya bersifat mutlak, harga mati dan tidak bisa ditawar-tawar lagi. Artinya, bila dalam perjalanan waktu, karena adanya kebutuhan pengayoman pandangan keislaman dan prinsip kebenaran, seorang ulama (ijtihad al-fardy) atau sekelompok ulama (ijtihad al-jamaiy) merumuskan fakta pemahaman atas kebolehan nikah beda agama adalah SAH dan tidak ada hak bagi yang lain untuk membatalkannya. Sekalipun pandangan keagamaan itu berbeda dari pandangan umumnya (mainstream), adalah biasa dalam sejarah (Fiqh) Islam seorang ulama atau sekelompok ulama dengan tetap merujuk kepada kaidah keilmuan (tafsir, ushul al fiqh, fiqh dan hadis) melahirkan pandangan atau fatwa hukum bagi suatu masalah berbeda dari lainnya. Karena itu permasalahan Fiqhiyah dan Ijtihadiyah ini kita serahkan kepada Allah Swt., Zat mahaadil dan bijak, ntuk memukukan palu keadilan dan kebijakan di hari pengadilan dan pertanggungjawaban!”






Sayang, pernahkah kamu berfikir bagaimana hidupmu setelah menikah nanti? Siapa nama anakmu, mau dibawa kemana masa depan kamu serta anak anakmu, percayalah padaku, masih banyak masalah diluar sana, bukan melulu tentang AGAMA, coba sharing dengan orang orang yang sudah menikah, dari hati ke hati, tanpa memaksakan ego, ayo kita selami lagi nasehat nasehat orang yang sudah berkeluarga, bagaimana mereka menyelesaikan masalah mereka!

Pernahkan kalian melihat kata kata “orang baik akan mendapatkan orang baik pula, dan orang jahat akan mendapatkan orang jahat pula”, nahh gw bingung kriteria baik itu gmana, apakah karena satu agama, atau kelakuannya yang pura pura baik karena menginginkan sesuatu, atau memang kelakuannya dan track recordnya yang benar benar baik. Ahh itu masa lalu dia, dia janji berubah buat gw, ga usah suuzon sama orang yang mau tobat.....gw malah geli sendiri kalo ada yg bilang gitu, kenapa? Janganlah terbuai oleh janji manusia, itu semua semu dan Cuma fatamorgana, bahkan calon presiden aja lupa sama janjinya kalo udah jadi presiden. Lebih baik berjanji pada diri sendiri dan pada Tuhan, dan kita niatkan, kita ikhlaskan kepada Tuhan Yang Maha Esa!

Tasbih n mukena dari gw dipake buat sholat ya

PS;
Ini bukan sebuah penggiringan opini, perbedaan bukan masalah, manusia yang mempemasalahkannya !

"pernikahan bukan akhir dari segalanya, melainkan awal dari semuanya, 
Cinta menyatukan kita, dan mereka menghancurkannya"
 

Die-

1 comments:

Post a Comment