Thursday, April 24, 2014 | By: Unknown

Kehilangan



"Mulai hari ini kita musuhan aja ya~" Ucap Ratri kepada pacarnya yang terduduk lesu di hadapannya.

Mendengar kalimat itu, Onadio yang tadinya menundukkan kepala, mendadak mengangkat kepalanya dan menjawab, "Hah?! Maksud kamu apa?!"

"Ya, kita putus." Ratri mengucapkan kalimat itu dengan santai.

"Kok musuhan?! Biasanya orang ngajak putus kan bilangnya 'Mulai hari ini kita temenan aja ya!' gitu?" Onadio menggaruk-garuk kepalanya, kebingungan.


Ratri tersenyum, lalu menjawab, "Aku cuma nggak mau muna aja. Biasanya mereka bilang 'Mulai hari ini kita temenan aja ya', tapi endingnya setelah putus, mereka tetap nggak saling teguran. Itu kan musuhan namanya. Jadi, bener kan, kalo aku bilang 'Mulai hari ini kita musuhan aja ya!' Hehe."

"Tap.. Tapi.. Salahku apa?" Onadio mencoba untuk menggebrak meja, tapi tangannya tak mengenai apa-apa, karena di depannya tidak ada meja.

"Kita Beda, Kita ga bisa sama sama!” Setelah mengucapkan kalimat itu, Ratri pun berlalu.

"Kok alasannya itu? Kamu kan udah janji untuk ikut aku?" Onadio bertanya dengan nada tinggi.

Dari kejauhan, Ratri menjawab, "Aku cuma nggak mau semua tersakiti aja. Bye!"

Onadio terdiam, lalu perlahan-lahan bangkit dari tempat duduknya. Dia pun pergi meninggalkan batu nisan besar yang sering mereka pakai sebagai tempat bertemu itu.

Waktu lambat berlalu sejak hari itu. Minggu pertama dihabiskan Onadio untuk mengurung diri, berbicara pada diri sendiri, mabuk mabukan. 

"Nggak mungkin. Dia nggak mungkin kehilangan cintanya padaku!"

"Nggak mungkin. Dia nggak mungkin bosen sama aku!"

"Nggak mungkin. Dia nggak mungkin balikan sama orang itu!"

"Nggak mungkin. Dia nggak mungkin ngingkarin janjinya sama aku!"


Ya, Onadio mencoba sepenuh hati untuk menolak kenyataan yang terjadi. Tapi sekeras apapun usahanya, kenyataan itu tidak bisa dipungkiri.

Minggu kedua, Onadio sibuk ngamuk-ngamuk di kamarnya. Hampir seluruh sudut rumahnya dia pipisin. Lalu, dia memberanikan diri buat nginvite Pin BBM Ratri lagi, karena Onadio di delcon.

"Kamu kenapa kok delcon aku n sodara aku, kamu mau menghindar dari aku?" SMS itu terbalas, dan Onadio berteman kembali bersama Ratri di BBM, tetapi jegerrrrrrrr Dpnya terpampang bersama sesosok pria lain yang sedang merokok dengan gaya coolnya, Onadio berusaha tenang, karena emosi yang membludak, Onadio pun memakan piring beserta sendoknya!.

Onadio berusaha untuk melupakan Ratri, "Tapi aku masih sayang kamu!! Huhuhu!!!" Onadio mengucapkan kalimat itu sambil nyobek-nyobek foto-foto Ratri, dan endingnya foto itu dia rangkai lagi  pake selotip sambil nangis.

Minggu ketiga, saat amarah mereda, Onadio nyoba nemuin Ratri. Dia memberikan 1001 alasan buat balikan.

"Ratri.. Kalo kamu mau balikan sama aku, aku bakal ngajakin kamu jalan-jalan keliling Indonesia. Jalan kaki."

"Ratri.. Kalo kamu mau ngasih aku kesempatan, aku bakal berusaha jadi cowok yang nggak ngebosenin. Aku rela pakai kostum sailormoon tiap kali ngedate sama kamu."

"Ratri.. Plis, balikan sama aku.. Umurku sudah nggak lama lagi.. Aku punya penyakit parah..  Sejak putus ama kamu, aku nggak punya alasan untuk keramas. Akhirnya aku ketombean kronis. Dan ketombe-ketombe itu tiap hari tersedot, memenuhi paru-paru. Plis.. Jadikan sisa usiaku ini indah bersamamu."

Mendengar seluruh alasan Onadio buat balikan, Ratri tetap bergeming pada pendiriannya bahwa dia nggak mau balikan sama Onadio.

Dengan sikap Ratri yang seperti itu, Onadio pun jadi depresi. Dia tidak bisa lagi menahan emosinya. Onadio kehilangan akal sehatnya. Di titik itu, Onadio mencoba untuk bunuh diri dengan cara lompat dari jembatan. Tapi dia gagal mati, karena dia lupa bahwa orang yang bisa berenang itu nggak mungkin bisa bunuh diri di air. Dia pun mencoba untuk bunuh diri dengan cara lainnya. Onadio semakin depresi karena dia merasa malas hidup, tapi susah mati juga.

Akhirnya Onadio berusaha mencari tau kenapa dan apa yang terjadi kepada teman teman Ratri, tetapi tidak membuahkan hasil, ya karena alasan klasik yang terus menghantui fikiran Onadio terjadi, Ratri memilih meninggalkan Onadio karena pilihanNya dan mungkin Orang Tuanya, yang bisa menjadi Imam di keluarganya, Menuntunnya ke jalan Surga, yang bisa mendoakan saat kedua orang tuanya sudah tiada.

Onadio sadar bahwa dia sudah terlalu banyak menyita waktu Ratri untuk bersamanya. Onadio pun mengintrospeksi diri selama dia pacaran dengan Ratri, hampir seluruh waktu Ratri selalu dihabiskan sama Onadio. Mulai dari makan bareng, nonton bareng, sampai cukur kumis pun harus bareng, tanpa bisa membahagiakan menurut Agama.

Misal Ratri menolak ajakan Onadio buat jalan, Onadio bakal marah-marah. Tanpa Onadio tahu seberapa besar ketakutan di dalam hati Ratri. Di titik itu, Onadio hanya bisa berdoa kepada Tuhannya, “Kenapa keberadaan Agama menjadi masalah, Kenapa Engkau ciptakan perbedaan, Kenapa Engkau pertemukan kami, jika akhirnya kita tidak bisa bersatu”.

 
Nah, dari cerita di atas, gue mau ngasih tau lo bahwa setiap manusia yang kehilangan itu selalu melalui beberapa tingkatan emosional. Di dunia psikologi, hal itu disebut dengan '5 Stages of Grief'. Penggagas dari istilah ini adalah Elisabeth Kubler-Ross. Yap, dalam teorinya, mbak Eli ini menjelaskan bahwa setiap manusia yang merasa kehilangan bakal ngalamin 5 fase:

1. Denial & Isolation
2. Anger
3. Bargaining
4. Depression
5. Acceptance

Silakan kalian cermati, kalo perlu dibaca ulang cerita di atas, apa aja yang dilakuin sama Onadio pasca dia putus sama Ratri. Yap, secara runtut Onadio udah melewati 5 fase orang kehilangan itu. Dan gue yakin, kita semua juga pernah mengalami fase-fase itu.

Tapi banyak di antara kita yang nggak nyadar kalo kita harus melewati fase-fase ini agar kita bisa terlepas dari rasa kehilangan. Orang yang gagal move on itu biasanya terjebak di level 1, 2 atau 3. Orang yang gagal move on dari mantan itu biasanya terjebak di dugaan-dugaan semacam ini:

- "Dia nggak mungkin kehilangan perasaannya sama aku."
- "Dia itu orang yang paling jahat yang pernah aku cintai! Aku nggak bisa maafin dia!"
- "Kalo aku ngerubah penampilanku biar lebih menarik, mungkin dia bakal balikan sama aku."

Gagasan-gagasan di otak yang semacam itulah yang membuat manusia tidak bisa terbebas dari rasa kehilangan. Tanpa disadari, gagasan itu adalah gagasan yang selalu menyiksa diri sendiri. Ada gagasan yang nge-PHP-in diri sendiri, ada pula gagasan yang selalu menyimpan dendam dalam diri. Membenci mantan itu bukan tanda orang move on, tapi itu justru tanda bahwa orang itu gagal move on. Move on itu adalah istilah lain dari ikhlas, atau dalam teori di atas, si pelaku sudah berada di level Acceptance.


Oiyah, teori ini bukan cuma ngecover masalah kehilangan pasangan atau orang terkasih doang, tapi masalah kehilangan hal apapun. saat ini mungkin Onadio dalam fase Depressi tingkat atas, dan Ratri mungkin dalam zona ternyaman dalam hidupnya (maaf kalo salah)....So, sampe sini dulu sharing gue malem ini, gw mau nonton Onadio nangis lagi wkwkwkwkwkwkwk !

"Kehilangan mengajarkan kita, tentang betapa berartinya hal yang mungkin tak pernah kita hargai saat masih dimiliki."

“Butuh satu menit untuk mengenalmu, butuh beberapa bulan mendekatimu, butuh bertahun tahun memahamimu, dan butuh waktu seumur hidup untuk melupakanmu”

1 comments:

khayalan babu said...

Dulu mah pinter kalo ngomong sekarang mah buaya

Post a Comment