"Mulai hari ini kita musuhan aja ya~" Ucap Ratri
kepada pacarnya yang terduduk lesu di hadapannya.
Mendengar kalimat itu, Onadio yang tadinya menundukkan
kepala, mendadak mengangkat kepalanya dan menjawab, "Hah?! Maksud kamu
apa?!"
"Ya, kita putus." Ratri mengucapkan kalimat
itu dengan santai.
"Kok musuhan?! Biasanya orang ngajak putus kan
bilangnya 'Mulai hari ini kita temenan aja ya!' gitu?" Onadio
menggaruk-garuk kepalanya, kebingungan.
Ratri tersenyum, lalu menjawab, "Aku cuma nggak
mau muna aja. Biasanya mereka bilang 'Mulai hari ini kita temenan aja ya',
tapi endingnya setelah putus, mereka tetap nggak saling teguran. Itu kan
musuhan namanya. Jadi, bener kan, kalo aku bilang 'Mulai hari ini kita
musuhan aja ya!' Hehe."
"Tap.. Tapi.. Salahku apa?" Onadio mencoba
untuk menggebrak meja, tapi tangannya tak mengenai apa-apa, karena di depannya
tidak ada meja.
"Kok alasannya itu? Kamu kan udah janji untuk
ikut aku?" Onadio bertanya dengan nada tinggi.
Dari kejauhan, Ratri menjawab, "Aku cuma nggak
mau semua tersakiti aja. Bye!"
Onadio terdiam, lalu perlahan-lahan bangkit dari
tempat duduknya. Dia pun pergi meninggalkan batu nisan besar yang sering mereka
pakai sebagai tempat bertemu itu.
Waktu lambat berlalu sejak hari itu. Minggu pertama
dihabiskan Onadio untuk mengurung diri, berbicara pada diri sendiri, mabuk
mabukan.
"Nggak mungkin. Dia nggak mungkin kehilangan
cintanya padaku!"
"Nggak mungkin. Dia nggak mungkin bosen sama
aku!"
"Nggak mungkin. Dia nggak mungkin balikan sama
orang itu!"
"Nggak mungkin. Dia nggak mungkin ngingkarin
janjinya sama aku!"
Ya, Onadio mencoba sepenuh hati untuk menolak kenyataan
yang terjadi. Tapi sekeras apapun usahanya, kenyataan itu tidak bisa
dipungkiri.
Minggu kedua, Onadio sibuk ngamuk-ngamuk di kamarnya.
Hampir seluruh sudut rumahnya dia pipisin. Lalu,
dia memberanikan diri buat nginvite Pin BBM Ratri lagi, karena Onadio di
delcon.
"Kamu kenapa kok delcon aku n sodara aku, kamu
mau menghindar dari aku?" SMS itu terbalas, dan Onadio berteman kembali
bersama Ratri di BBM, tetapi jegerrrrrrrr Dpnya terpampang bersama sesosok pria
lain yang sedang merokok dengan gaya coolnya, Onadio berusaha tenang, karena
emosi yang membludak, Onadio pun memakan piring beserta sendoknya!.
Onadio berusaha untuk melupakan Ratri, "Tapi aku
masih sayang kamu!! Huhuhu!!!" Onadio mengucapkan kalimat itu sambil nyobek-nyobek
foto-foto Ratri, dan endingnya foto itu dia rangkai lagi pake selotip
sambil nangis.
Minggu ketiga, saat amarah mereda, Onadio nyoba nemuin
Ratri. Dia memberikan 1001 alasan buat balikan.
"Ratri.. Kalo kamu mau balikan sama aku, aku bakal
ngajakin kamu jalan-jalan keliling Indonesia. Jalan kaki."
"Ratri.. Kalo kamu mau ngasih aku kesempatan, aku
bakal berusaha jadi cowok yang nggak ngebosenin. Aku rela pakai kostum
sailormoon tiap kali ngedate sama kamu."
"Ratri.. Plis, balikan sama aku.. Umurku sudah
nggak lama lagi.. Aku punya penyakit parah.. Sejak putus ama kamu, aku
nggak punya alasan untuk keramas. Akhirnya aku ketombean kronis. Dan
ketombe-ketombe itu tiap hari tersedot, memenuhi paru-paru. Plis.. Jadikan sisa
usiaku ini indah bersamamu."
Mendengar seluruh alasan Onadio buat balikan, Ratri
tetap bergeming pada pendiriannya bahwa dia nggak mau balikan sama Onadio.
Dengan sikap Ratri yang seperti itu, Onadio pun jadi
depresi. Dia tidak bisa lagi menahan emosinya. Onadio kehilangan akal sehatnya.
Di titik itu, Onadio mencoba untuk bunuh diri dengan cara lompat dari jembatan.
Tapi dia gagal mati, karena dia lupa bahwa orang yang bisa berenang itu nggak
mungkin bisa bunuh diri di air. Dia pun mencoba untuk bunuh diri dengan cara
lainnya. Onadio semakin depresi karena dia merasa malas hidup, tapi susah mati
juga.
Akhirnya Onadio berusaha mencari tau kenapa dan apa
yang terjadi kepada teman teman Ratri, tetapi tidak membuahkan hasil, ya karena alasan
klasik yang terus menghantui fikiran Onadio terjadi, Ratri memilih meninggalkan
Onadio karena pilihanNya dan mungkin Orang Tuanya, yang bisa menjadi Imam di
keluarganya, Menuntunnya ke jalan Surga, yang bisa mendoakan saat kedua orang
tuanya sudah tiada.
Onadio sadar bahwa dia sudah terlalu banyak menyita
waktu Ratri untuk bersamanya. Onadio pun mengintrospeksi diri selama dia
pacaran dengan Ratri, hampir seluruh waktu Ratri selalu dihabiskan sama Onadio.
Mulai dari makan bareng, nonton bareng, sampai cukur kumis pun harus bareng,
tanpa bisa membahagiakan menurut Agama.
Misal Ratri menolak ajakan Onadio buat jalan, Onadio
bakal marah-marah. Tanpa Onadio tahu seberapa besar ketakutan di dalam hati
Ratri. Di titik itu, Onadio hanya bisa berdoa kepada Tuhannya, “Kenapa
keberadaan Agama menjadi masalah, Kenapa Engkau ciptakan perbedaan, Kenapa Engkau
pertemukan kami, jika akhirnya kita tidak bisa bersatu”.
Nah, dari cerita di atas, gue mau ngasih tau lo bahwa
setiap manusia yang kehilangan itu selalu melalui beberapa tingkatan emosional.
Di dunia psikologi, hal itu disebut dengan '5 Stages of Grief'. Penggagas
dari istilah ini adalah Elisabeth Kubler-Ross. Yap, dalam teorinya, mbak Eli
ini menjelaskan bahwa setiap manusia yang merasa kehilangan bakal ngalamin 5
fase:
1. Denial & Isolation
2. Anger
3. Bargaining
4. Depression
5. Acceptance
Silakan kalian cermati, kalo perlu dibaca ulang cerita
di atas, apa aja yang dilakuin sama Onadio pasca dia putus sama Ratri. Yap,
secara runtut Onadio udah melewati 5 fase orang kehilangan itu. Dan gue yakin,
kita semua juga pernah mengalami fase-fase itu.
Tapi banyak di antara kita yang nggak nyadar kalo kita harus melewati fase-fase ini agar kita bisa terlepas dari rasa kehilangan. Orang yang gagal move on itu biasanya terjebak di level 1, 2 atau 3. Orang yang gagal move on dari mantan itu biasanya terjebak di dugaan-dugaan semacam ini:
Tapi banyak di antara kita yang nggak nyadar kalo kita harus melewati fase-fase ini agar kita bisa terlepas dari rasa kehilangan. Orang yang gagal move on itu biasanya terjebak di level 1, 2 atau 3. Orang yang gagal move on dari mantan itu biasanya terjebak di dugaan-dugaan semacam ini:
- "Dia nggak mungkin kehilangan perasaannya sama
aku."
- "Dia itu orang yang paling jahat yang pernah
aku cintai! Aku nggak bisa maafin dia!"
- "Kalo aku ngerubah penampilanku biar lebih
menarik, mungkin dia bakal balikan sama aku."
Gagasan-gagasan di otak yang semacam itulah yang
membuat manusia tidak bisa terbebas dari rasa kehilangan. Tanpa disadari,
gagasan itu adalah gagasan yang selalu menyiksa diri sendiri. Ada gagasan yang
nge-PHP-in diri sendiri, ada pula gagasan yang selalu menyimpan dendam dalam
diri. Membenci mantan itu bukan tanda orang move on, tapi itu justru tanda
bahwa orang itu gagal move on. Move on itu adalah istilah lain dari ikhlas,
atau dalam teori di atas, si pelaku sudah berada di level Acceptance.
Oiyah, teori ini bukan cuma ngecover masalah
kehilangan pasangan atau orang terkasih doang, tapi masalah kehilangan hal
apapun. saat ini mungkin Onadio dalam fase Depressi tingkat atas, dan Ratri mungkin dalam zona ternyaman dalam hidupnya (maaf kalo salah)....So, sampe sini dulu sharing gue malem ini, gw mau nonton Onadio nangis lagi wkwkwkwkwkwkwk !
"Kehilangan
mengajarkan kita, tentang betapa berartinya hal yang mungkin tak pernah kita
hargai saat masih dimiliki."
“Butuh satu menit untuk mengenalmu, butuh beberapa bulan mendekatimu, butuh
bertahun tahun memahamimu, dan butuh waktu seumur hidup untuk melupakanmu”
1 comments:
Dulu mah pinter kalo ngomong sekarang mah buaya
Post a Comment